Lombok Tengah – Kakanwil Kemenkum NTB, I Gusti Putu Milawati, kembali menjadi tim juri pada ajang kompetisi Lombok Tengah Innovative Government Award-Sistem Inovasi Daerah (Liga Sinova) 2025 yang memasuki tahap Grand Final pada, Kamis (2/10).
Liga Sinova yang digelar Badan Pengembangan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Lombok Tengah ini berlangsung di Ballroom Lantai 5 Kantor Bupati Lombok Tengah.
Bupati Lombok Tengah, Lalu Fathul Bahri dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh dewan juri yang hadir termasuk Kakanwil Kemenkum NTB dan inovator Liga Sinova.
Lalu Fathul Bahri mengungkapkan bahwa di Tahun 2025 ini, terdapat 63 inovasi yang mengikuti Liga Sinova terdiri dari 13 OPD, 1 Kecamatan, 1 BUMD, 1 Kelurahan, 10 UPTD BLUD Puskesmas, 3 UPT, 5 SMPN, 12 SD, dan 1 Universitas.
"Inovasi harus berkembang. Mimpi tidak akan jadi inovasi jika tidak direalisasikan. Sekecil apapun inovasi kita harus bermanfaat untuk orang lain. Mudah-mudahan ini memacu kita untuk maju dan lebih baik lagi," ujar Lalu Fathul Bahri.
Adapun inovasi yang diperlombakan dalam Liga Sinova 2025 meliputi kategori digital dan non-digital di bidang pelayanan publik, kesehatan, pendidikan, serta penemuan teknologi dari perangkat daerah di Kabupaten Lombok Tengah.
Dalam kegiatan ini, Kakanwil Mila dan tim juri lainnya menilai 10 inovasi finalis yang masuk ke tahap Grand Final dari total 40 inovator yang telah lolos seleksi.
Kriteria penilaian mencakup aspek latar belakang, relevansi, kebermanfaatan, keberlanjutan dan kebaruan inovasi.
Dalam penilaian ini, Mila menyarankan agar setiap inovasi yang telah diciptakan oleh para inovator untuk mendaftarkan Kekayaan Intelektual (KI) sehingga dapat perlindungan hukum dan tidak diklaim oleh orang lain.
Selain itu, Mila juga meminta agar para inovator memperhatikan kebaruan dan memetakan kekurangan-kekurangan dari inovasi yang telah diciptakan agar bisa dievaluasi, sehingga inovasi tersebut bisa lebih baik dalam jangka panjang.
Melalui keikutsertaan sebagai tim juri, Kakanwil Kemenkum NTB mendukung penuh upaya penguatan budaya inovasi di daerah serta siap mendampingi inovasi terbaik agar terdaftar resmi sebagai Kekayaan Intelektual. Langkah ini sejalan dengan semangat setahun bekerja, bergerak berdampak, yang diwujudkan melalui pelayanan publik yang lebih inklusif dan berkeadilan.