Mataram - Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Hermasnyah Siregar, didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum NTB, I Gusti Putu Milawati melakukan audiensi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB serta stakeholder terkait pada Kamis, (11/9). Audiensi ini dilaksanakan untuk mendorong pendaftaran Indikasi Geografis di Nusa Tenggara Barat.
Saat ini, Indonesia memiliki 198 Indikasi Geografis terdaftar, dengan 40 di antaranya merupakan Indikasi Geografis di bidang kerajinan. Nusa Tenggara Barat memiliki 8 produk Indikasi Geografis yang telah terdaftar, namun belum memiliki Indikasi Geografis di bidang kerajinan. Oleh karena itu, Direktorat Merek dan Indikasi Geografis berupaya meningkatkan jumlah Indikasi Geografis di Indonesia melalui kerjasama dengan pemerintah daerah.
Dalam audiensi ini, Direktur Merek dan Indikasi Geografis menyampaikan bahwa telah dilakukan identifikasi potensi Indikasi Geografis terhadap 40 data kerajinan yang disampaikan oleh Dekranasda Prov NTB. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa 5 produk memiliki potensi besar untuk didaftarkan sebagai Indikasi Geografis, yaitu Anyaman Ketak Lombok, Tenun Songket Lombok, Tenun Bima Dompu, Cukli, dan Gerabah Banyumulek.
Dekranasda Provinsi NTB menyepakati untuk mendorong produk-produk tersebut dalam pendaftaran Indikasi Geografis.
Sejalan dengan hal tersebut, I Gusti Putu Milawati bersama jajaran siap melakukan asistensi dan pendampingan kepada pengrajin dan penenun dari 5 potensi Indikasi Geografis tersebut.
"Mulai dari pembentukan MPIG, penyusunan dokumen deskripsi, pendaftaran sampai dengan pemeriksaan subtantif sehingga apa yang menjadi harapan Nusa Tenggara Barat untuk memiliki produk indikasi geografis di bidang kerajinan dapat segera terwujud," tuturnya.
Dengan adanya audiensi ini, diharapkan 5 produk unggulan Nusa Tenggara Barat dapat segera didaftarkan sebagai Indikasi Geografis pada tahun ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Barat.



